Mengenal Kebudayaan Betawi bersama Haji Mandra

 



Menurut Bapak Haji Mandra Yusuf Sulaiman, Kebudayaan Betawi meningkat pesat sejak Era Gubernur KKO Ali Sadikin.

Kebudayaan betawi sendiri merupakan budaya yang tumbuh dan berkembang di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, yang dikenal sebagai daerah asal suku Betawi. Ali Sadikin dikenal sebagai tokoh yang berperan besar dalam modernisasi dan pembangunan infrastruktur Jakarta, namun di saat yang sama terutama sejak 1970an, ia juga memperhatikan pelestarian budaya dan identitas Betawi.



Pada masa pemerintahannya, terdapat beberapa langkah yang diambil untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Betawi:

  • -  Pencanangan Hari Jadi Jakarta: Pada tahun 1968, Ali Sadikin menetapkan tanggal 22 Juni sebagai Hari Jadi Jakarta. Peringatan ini menjadi momen penting untuk mempromosikan kebudayaan dan sejarah kota Jakarta, termasuk aspek-aspek budaya Betawi.

  • -  Dukungan untuk Seni dan Budaya: Meskipun banyak perubahan perkotaan terjadi di bawah kepemimpinannya, Ali Sadikin juga mendukung dan memberi perhatian pada seni dan budaya Betawi. Berbagai pertunjukan seni, tari, dan musik Betawi mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah. Pelestarian Ondel-Ondel: Salah satu simbol kebudayaan Betawi yang paling ikonik adalah Ondel-Ondel, yaitu boneka raksasa yang menjadi bagian penting dalam berbagai acara tradisional. Ali Sadikin berusaha untuk melestarikan tradisi Ondel-Ondel dengan memberikan dukungan dan memperkenalkannya sebagai bagian dari budaya Jakarta.

  • -  Penghargaan terhadap Kuliner Betawi: Ali Sadikin juga memberikan perhatian terhadap kuliner khas Betawi dan mempromosikan makanan tradisional seperti Soto Betawi, Ketoprak, dan Kerak Telor. Hal ini membantu mempertahankan keunikan kuliner Betawi di tengah arus modernisasi.

  • -  Upaya Pelestarian Rumah Betawi: Di tengah pembangunan perkotaan, Ali Sadikin juga berusaha untuk melestarikan beberapa rumah adat Betawi sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya kota.

    Menurut Bang Haji Mandra, selain yang di atas, Kebudayaan Betawi sendiri ini telah mengalami perpaduan dengan berbagai pengaruh dari berbagai suku dan budaya lainnya di Indonesia, menciptakan identitas unik dan beragam.

    Beberapa faktor yang telah membantu perkembangan dan pelestarian kebudayaan Betawi adalah:

1. Dinas Kebudayaan: Adanya dinas kebudayaan di wilayah DKI Jakarta memungkinkan pemerintah untuk lebih fokus dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan Betawi.

Melalui program-programnya, dinas kebudayaan dapat mendukung berbagai kegiatan budaya, termasuk pertunjukan seni, pameran, dan festival yang mempromosikan kebudayaan Betawi.

  1. Kolaborasi Kebudayaan Betawi: Kolaborasi antarbudaya, termasuk dengan suku dan budaya lain di Indonesia, telah membantu memperkaya kebudayaan Betawi. Pertukaran budaya ini mencakup aspek bahasa, seni tari, adat pernikahan, dan kuliner ciri khas Betawi. Kolaborasi ini dapat menciptakan inovasi dan menguatkan identitas budaya Betawi.

  2. Peninggalan Turun Temurun: Peninggalan budaya Betawi dari generasi sebelumnya yang diwariskan secara turun temurun telah memainkan peran penting dalam melestarikan kebudayaan ini. Tradisi lisan dan praktik budaya yang diwariskan dari nenek moyang menjadi bagian integral dalam identitas dan kesinambungan kebudayaan Betawi.

  3. Daya Tarik Wisata: Contoh saat acara si Doel, Kebudayaan Betawi yang kaya dan beragam telah menarik minat wisatawan, termasuk dari mancanegara. Minat mereka untuk lebih memahami dan mengenal kebudayaan Betawi memberikan kesempatan untuk memperluas pemahaman dan apresiasi atas keunikan budaya ini.

Dalam era milenial ini, perkembangan teknologi dan akses informasi juga telah berkontribusi pada penyebaran dan pelestarian kebudayaan Betawi. Media sosial dan platform digital memungkinkan informasi tentang kebudayaan Betawi dapat diakses oleh lebih banyak orang, termasuk dari luar negeri.


Ayo saksikan di youtube:

https://www.youtube.com/watch?v=EBu1jAmI2M0

Comments

Popular posts from this blog

KEPRIBADIAN MANUSIA DALAM ANTROPOLOGI

Pengertian, Konsep, Ruang Lingkup dan Tujuan Mempelajari Antropologi

HUBUNGAN ANTROPOLOGI DAN ILMU EKONOMI